25/06/09

Takdir = (seharusnya) Pilihan

Siapa yang berserah pada takdir sebenarnya tidak punya salah, cuma saja, takdir tidak akan meleburkan aku dan kamu jadi satu.
Bahkan harusnya kita sudah muak dengan apa yang namanya persenyawaan dilengkapi kecocokan, karena sampai kapanpun, kalau salah satu dari kita tetap memilih takdir tanpa jodoh, pandangan itu tidak akan berarti lagi.
Perburuan rasa nyaman akan tetap kita jalani tanpa tau akhirnya dimana dan harus terbelah menjadi dua atu lebih.
Tapi tetap sepertinya aku tidak mau lupa kata-kata dan gambaranmu itu.








07/06/09

hidup itu BELAJAR

setelah sekian lama saya tidak membuat tulisan, sebenernya udah dari kemaren ya pengen nulis, tapi belom ada hasrat, hehe, Ya, beberapa waktu yang lalu gue mendapatkan sebuah pelajaran yang sangat berharga, masalah penghargaan terhadap waktu, konsekuensi, dan tanggung jawab.

Sebagai mahasiswi yang pengen cepet-cepet lulus kuliah, 3 minggu lalu saya mendapat kepastian bahwa keinginan untuk cepat-cepat lulus itu mungkin tidak akan dapat terlaksana (sedih amat yaaa kedengerannya) .
Tapi itu kenyataan, setelah gagal di pelajaran Bahasa Cina Modern tingkat 2, dan mengharuskan saya mengulangnya di smester 4, di mana saat itu nanti teman2 seangkatan sudah berada di Bahasa Cina 4 dan gue masih di Bahasa Cina 2.
mengenaskan. Kata mengenaskan tidak terlalu lebay untuk mewakili nasib saya, karena cukup bingung ke depannya untuk memutuskan apa yang harus saya ambil untuk melengkapi SKS dan agar di smester depan tidak bentrok, yasudahlah, ini adalah pelajaran, ya, hidup selalu belajar bukan?