11/11/11

123 days

I am not very good in expressing myself, but this i wrote merely as my dedication. For you.
Once, you are a stranger. Then you became a best friend. Now the stranger brings me a meaning into my life.
For we’ve seen the most beautiful ruin, wishing to travel the definite to the infinite, and we talk a lot. This has been wonderful for us. Isnt that right?


Ternyata setelah lama tidak menulis, perbendaharaan kata saya secara disadari tidaklah kian berkembang, maka maaf untuk kemunculannya berbaris kalimat yang seharusnya berada di tempat ke-123, menjadi bergeser ke ordinat ke-124. Untuk penyampaian rasa yang monoton, yang tidak seindah "Roman Ketiga", yang...............Jadi, bacalah saja dengan hati, untuk jejaka pembawa pesan dalam botol, kelak kamu tau ukuran senyum yang saya sunggingkan ketika menulis materi ini, bahkan dalam detail milimeter :)






And yes, Albert Einstein has his own theory of relativities. But i also have my own theory of happiness : when you put your arms around me, i'm home!





*thank you for these 123 days that have been passed. I took the good time, and i'll take the bad time :)





01/08/11

Pencitraan dan Obsesi Malaikat

Dari A sampai Z, terserah kau pilih yang mana. Seingatku, aku tak pernah memaksa. Tapi kau memilih angka. Sedangkan yang kupunya hanya sederet abjad.

Tanpa kau sadari (karena kau seorang manusia yang ingin dianggap benar) kemudian kau memaksa emosiku meledak seperti sudah lama tersumbat.

Aku juga heran mengapa mulutmu selalu berucap aku adalah Chupacabra? Dan berkata pada dunia pujaanmu bahwa aku adalah Kerberos di era telematika.

Kalau saja aku tau tentang cita-citamu, aku sebagai manusia, tidak akan (sungguh) mau mencoba berjuang hidup di dua alam seperti seekor amphibi.

Kau mengulitiku hingga habis waktu. Dan terus meningkat, kemudian berhenti pada kata selalu.

Aku memang konservatif dalam hal memelihara. Menggenggam apa yang ingin aku jaga.

Tapi lantas aku bukan seorang algojo raksasa pajangan yang kau gunakan sebagai penjaga dan pengingat waktumu bilamana saatnya kau sudah pulih dari borok tanda tanyamu.

Jangan terbuai dengan semarak tutur kataku.
Aku hanya ingin menulis. Dengan garis tipis di atas pelipis, sehingga tidak ada lagi yang perlu kau tepis.

** Tulisan ini dibuat di Kampus Sastra, Depok, tanggal sekian bulan sekian, tahun 2010 dengan kondisi gamang. Haha. Baru di-publish sekarang dengan senyum lebar tanpa bermaksud apa-apa. Silahkan dinikmati jika berselera :)


24/07/11

We Live in This Orgasmic World

Dengan kesimpulan, saya berfantasi menjadi Tuhan, dimana kisah yang hanya sebatas fiksi, dapat dengan bebas saya putar hingga dianggap lumrah.

Saya seorang sinematrografer yang mempermainkan keindahan semesta yang awalnya anda ciptakan untuk membuat saya menyerah.

Saya seorang pemikir yang berada di tengah garis idealisme dan komersialisme yang jauh dari kata resah.

Saya seorang rockstar yang akan menghancurkan gitar kesayangan saya di akhir perutunjukkan dan diakhiri dengan memberi makan para penjarah.

Saya tidak heran jika anda membaca tulisan saya dengan sedikit amarah dan merasa bahwa saya hanya pemimpi basah.

Maaf, tapi saya lebih bersyukur bila bisa mati berdiri dari pada sibuk mencari benang merah.

Karena matipun saya ingin berpredikat megah.

Anda? Bedebah? Ya, sudah tau.

12/07/11

Elemen Semesta

Mohammad Fatturachman Hakim Datau

a.k.a
Alex Ground...cuih


I don't do promise, but i do pray that we could stay no matter how hard it will be .
Thank you for being sincere..
. (ciyeee)

11/07/11

Has been Answered

I asked for strength - and i was given difficulties to make me strong

I asked for wisdom - and i was given problems to solve

I asked for prosperity - and i was given a brain and brawn to work

I asked for courage - and i was given dangers to overcome

I asked for love - and i was given troubled people to help

I asked for favours - and i was given opportunities

I received nothing i wanted

I received everything i needed


26/04/11

Untuk "Kagum" yang Tak Terbatas

Saya pikir ini biasa saja.
Sampai pada akhirnya semua presepsi saya mencair jatuh, dan mulai mencari muara yang harusnya tepat.
Dan yang paling tepat menurutnya adalah hati.
Hati yang letaknya memang selalu di bawah otak.

Bukan tanpa sebab Sang Khalik merancang posisi kedudukan mereka, seperti bentuk perlindungan epidermis kepada dermis. Agar sang hati tidak lagi mudah tergolek miris.

Maka saya, manusia, harus melindungi sang hati dengan tameng otak.
Tapi sayangnya, saya adalah insan yang perlahan terlalu mengagumi anda.
Saya sudah berpisah dengan kata rasio, semenjak saya mengetahui bahwa kita adalah kesatuan yang selalu berwujud dua.

Saya masih takut sakit, memang.
Namun kali ini, saya akan membiarkan bias presepsi itu mengalir deras terus mencari muaranya di organ bernama hati, karena yang saya tau ialah, mengagumi kamu dan kita adalah sesuatu yang tidak terbatas......







12/02/11

A Song that Makes me "falling"

"ROMAN KETIGA" : Accoustic version

By: White Shoes And The Couples Company
Written by Aprilia Apsari


"Aku jatuh dan tak bangun lagi, tenggelam di rayuannya. Menerpa s'gala angkara murka, padanya ku 'kan setia....."


Just listen to the lyric and Ms. Sari's voice, soon you'll find the magical meaning of this song.
I don’t know, because it hasn’t leave from my brain since the first time it thrived into my brain.
The beauty and of course originalities of this song really amazed me, even for the hundredth listening.
Once again, WSATCC is a pure brilliance.


Roman Ketiga

Cahya surya menyinari
Menyirami sanubari
Kuterlena akan lagu
Merdu senandung mendayu

Aku Jatuh dan tak bangun lagi
Tenggelam di rayuannya
Menerpa s'gala angkara murka
Padanya Ku 'kan setia

Ku jatuh dan tak bangun
Aku jatuh dan tak bangun
di rayuannya

Terpa sgala angkara
Terpa sgala angkaramu
Ku kan setia