30/05/09

Banci Gembrot

Ternyata menulis itu butuh keinginan dan hasrat ya. Walaupun (sekali lagi) yang saya tulis di sini bukan wacana berkualitas. Relatif sih. au ah
Yes, finnally, all that UAS thingy already finished, eventhough, the results scared me a lot, hehe.
Yesterday was a very good ending of my last day in campus. Ujian terakhir, 'pengantar kesusatraan' berhasil dilewati dengan baik. Salut dengan dosen Kesusatraan gue, called " Agi Laoshi". Laoshi (panggilan untuk guru dalam bahasa cina.). SHE DID VERY WELL. Dengan kurikulum UAS berformat pementasan drama, alhasil, mahasiswa cina UI angkatan 2008 yang dibagi dalam 3 kelompok berusaha keras menampilkan sesuatu yang sangat baik di depan juri. Dan yang membuat gue tercengang, ternyata, banyak bibit unggul di prodi Cina, akting yang natural gak dibuat-buat padahal mereka sebagian besar tidak berlatar balakang sebagai pemain teater. hehe, cuma ya mungkin pada merendah aja kali yaa, gak mau sok2 meninggikan diri.

Oke. karena peserta dibagi dalam 3 kelompok, gue masuk ke kelompok kelas gue, and we named it as "Teater Banci Gembrot" inspired by one of our group member (Dian Fajrina : biasa dipanggil banci dan paling benci dipanggil gembrot), yang kemarin jadi bupati sadis, dengan tuntutan make up yang paling total, disanggul jawa bertingkat, dan berkebaya brokat hijau roro jonggrang. cukup tentang dian.

Kemarin, kita mementaskan Joko Kendil yang sedang mencari jodoh, dan peran gue jatuh pada ibunda Joko Kendil (mpok Indun). zzzz. ya gue kira sebenernya mpok indun adalah sosok ibu normal, tapi sutradara sialan (Rembulan Randu) mempoles karakter mpok indun jadi ibu-ibu rempong, tapi menurut gue dia hasilnya malah bukan jadi sosok rempong2an, tapi jadi sosok ibu gila, yaa, namanya juga profesionalitas ya, hehe tabok deh. yah i tried my best. Dan sebelum manggung, dengan latar belakang gue yang tidak akrab dengan akting di depan orang banyak, oh iya FYI, yang nonton kemaren bukan hanya prodi cina aja ciiingg, tapi gatau udah dr mana-mana pada nonton, padahal bayangan gue, yang nontton mungkin cuma agi Laoshi, ternyata. gubrak zong. Yah, itu salah satu yang bikin gue dek2an, ditonton banyak orang, yaudah deh yaa, 2 kelompok selesai sudah, akhirnya it was time for Banci Gembrot.

Nah selama pertunjukan, kita bisa aja di-freeze oleh juri dan melakukan request mereka. Dan scene satu adalah mpok indun, joko kendil, dan adik joko. berarti gue dong yakan yang main. yaudah deh, hampir lupa dialoglah gue kan saking dek2annya, nah sampai pada bagian ternista dimana gue harus joget campur sari sama joko kendil, and that was a very zong, gue udah freeze untuk joget, musik gak main, selama 3 menit, nyeeeeeeeeeeetttt, juri teriak2 pada minta improve, yah untung gue punya partner ideal, si Joko Kendil (Bernardine Stefani) Setelah dia improve nyanyi2 gak jelas, akhirnya musik nyala, dan jogetlah gue seperti mbak2 jamu nonton dangdutan,, oh, that's not the point. the point is, di seluruh dialog, gue dituntu berlogat jawa, in fact, gue adalah Batak Mania, dengan tampang Pulau Samosir, ya kenalah yah gue dengan freeze dari para juri yang tiba2 memberhentikan dialog gue yang lagi ngomel dengan logat jawa. dan, kak Yuanita (salah satu senior gue yang jadi juri), berkata. "Imee, coba kamu ngomong semua pake dialog dengan logat batak". Nahhhh. mau matilah gue kemaren kan. hafal dialog aja udah sukur, apalagi diimprovisasi dengan logat batak??? yaudah, setelah bernafas agak panjang, gue mencoba mengingat prononsiasi dan pelafalan ucapan2 nyokap gue kalo lagi ngomel. yes, mungkin naluri ibu yang sangat kuat berhasil merasuki gue yang katanya kemaren berhasil sangat BATAK di atas pentas, (ceileeehhhh). Setelah kurang lebih 25 menit Banci Gembrot tampil, and it's time for the result, sebenernya kelompok kita tidak berharap banyak untuk jadi juara, karena jujur 2 kelompok sebelumnya menampilkan drama-drama yang sangat apik dengan kasus serius dan memerlukan daya ingat kuat bagi setiap pemainnya, secara dialog nya panjang panjang beneeerrrr, nah kelompok gue? Joko Kendil, haha.

Setelah tampil semua, diumumkanlah siapa pemenang, dan hasilnya Banci Gembrot berhasil menjadi juara 1, huaaaaaa, seneng semua deh orang2 kampung di Banci Gembrot. saking senengnya pada loncat2, sampe sarung gue robek, sanggul dian copot, muka tania robek, randu rambutnya rontok, dan lainnya, lebay deng.
Nah, here we are as Banci Gembrot


we made it, Banci Gembrot, hehe.

masih banyak sih foto yang agak jelas, tapi nanti akan saya uploadkemudian. hehe narsis ya boleh dong yaa.

*Ps: Tania berperan sebagai Krisna Mukti, ganteng bgt, nyet, gue rasa lo salah kelamin deh,






Coba......

Coba ingat awal pertemanan kita dengan teguran basa-basi dan perbincangan tanpa narasi

Coba ingat hari-hari kita bersama dengan gelak tawa tanpa ada yang mengerti

Coba ingat pertengkaran kita yang dingin dan terjadi karena sesuatu yang tidak pasti

Coba ingat ketika kamu menulis namaku tanpa tujuan di meja dengan tinta tip-ex berwarna putih

Coba ingat ketika kamu menceritakan rahasiamu yang membuatku terkejut hingga pucat pasi

Coba ingat cerita-cerita konyolmu yang kamu lontarkan padaku ketika kamu tau aku butuh senyuman walupun seiris

Coba ingat waktu kamu mengantarku pulang ketika aku sakit dengan tamu bulanan, motormu melaju pelan, lama-lama kencang dan membuatku semakin mual

Coba ingat ketika kamu bercerita tentang dia, gadis kelas sebelah yang kamu suka, kamu pasti tak tau apa rasanya aku

Coba ingat saat aku dan kamu merasa tumbuh, ketika kita merindukan kehadiran masing-masing, tapi tidak tahu adanya makna

Coba ingat ketika kita pergi nonton, aku bolos les tambahan, dan pulang terjebak hujan, mungkin karma

Coba ingat ketika itu kita berteduh, menunggu hujan sedikit bertoleran, dua keping biskuit kamu sediakan untukku, padahal sebelumnya kamu bilang sudah tidak ada sepeser uang

Coba ingat ejekanmu yang populer hingga satu sekolah tau karena betisku besar

Coba ingat wajahku yang selalu mati gaya ketika kamu berkicau

Coba ingat dua batang coklat sebagai tanda penebusan salahmu atas tingkahmu yang menyebalkan sehingga membuatku bungkam seharian

Coba ingat ketika kita duduk di meja bersama, mengerjakan tugas akuntansi dengan buku jurnal, dan kamu tidak berhenti bertanya, entah karena kamu dungu atau pura-pura lugu

Coba ingat tongkat sihir yang kita bawa bersama karena begitu fanatik dengan film yang penuh mantra, sehingga kita terus main berdua diwaktu istirahat

Coba ingat lagu band favorit kita yang terus kamu putar lewat telpon genggammu ketika kita merenung

Coba ingat ketika aku menghiasi motormu karena ingin balas dendam terhadap tingkahmu yang iseng di kelas kepadaku

Coba ingat percakapn kita di Carita

Coba ingat pelukan kita di tempat yang sama

Coba ingat getirnya kita di saat tau ingin berpisah

Coba ingat...

Sudah ingat?

Rindu? aku pun begitu

27/05/09

Blogging Pertama dan Jurnal Kaki Kenyal

hallo, ini tulisan pertama saya di dunia blog, hehe. apasih.
awalnya, sebenarnya udah pernah bikin sebuah url blog 2 tahun lalu gara-gara ngeliat serunya salah satu temen SMA gue yang sinting gara-gara blog. Tapi gara-gara waktu itu juga bikinnya karena sok2an begaya, terus gak pernah dipake, gak pernah nulis, eh lupa deh apaan password dan tetek bengeknya. Dan sekarang, setelah jadi mahasiswa sastra Cina UI 2008, takdir memperkenalkan gue dengan seorang gadis (Bernardine Stefani) yang gak kalah nagih sama yang namanya blog2an sampe goblok, tulisannya bagus sih, cuma yaaaa apa ya, hehe gak deng, bagus kok tulisannya.
Oke, sekarang gak ada salahnya untuk coba nulis di blog, secara untuk 4 tahun ke depan (kalo gak ngulang mata kuliah) gue akan berhadapan dengan apa yang namanya tulis2an, kesusastraan, apalah yang namanya bahasa-bahasaan, sedikit ngaruh sih untuk memicu gue mebuat tulisan yang berkualitas, hehe. Tapi di sini saya coba katakan. Kualitas itu relatif, tapi kuantitas itu mutlak, ZZZ, ga nyambung.

Jurnal Kaki Kenyal. Kenapa? hehe, sebenarnya, "Kaki Kenyal" mengingatkan gue pada panggilan kecil dari seorang bocah iseng dan tolol di masa SMA yang kerjaannya cuma ngeliatin betis gue yang menurut dia 'kelebihan ukuran' dari hari ke hari, Bukan Kaki Kenyal sih sebenernya panggilan dari dia, hanya, di sini gue sedikit memperhalus bahasanya, gak beda jauh kok, ckckckc.. and i called him as Rudal Kunyit boy jayus sih memang, hehe tabok deh.zz. tapi apalagi yang bisa mengingatkan gue pada orang itu selain memberi judul blog gue dengan panggilan kesayangan dari dia? haha najis. Malu sih nge-post tentang kaki kenyal dan dia,'Rudal Kunyit' boy, tapi yaudah, dia juga gak akan ngerti main blog-blogan, jadi gak bakal kebaca juga sama dia. hehe, ya sejauh ini setahu gue. dan mudah2an dia tetep gak ngerti blogging2an sampe waktu-waktu ke depan, hehe. see yaaaa :D