16/12/10

Sketsa Robot

"Pendidikan tanpa uang sama dengan omong kooo.......song!"


"Sketsa Robot Ver. 2.0" karya I Yudhi Soenarto. Mengangkat isu pendidikan di negeri tercinta yang mulai (mungkin dari dulu) berorientasi pada uang, disajikan secara satir, dan tentunya dengan keseluruhan teknis, tim produksi, pemain, dan seluruh komponen pendukung yang luar biasa hebat.. (menurut saya pribadi) hehe.

Pementasan ini cukup berkesan bagi saya secara personal karena saya ikut terlibat di dalamnya. Hehe. Walaupun bukan pemain, tapi saya sebagai tim pemusik sudah mulai merasakan letihnya latihan untuk pementasan ini sejak dua bulan sebelum pertunjukkan. Capek? pasti. Awalnya latihan hanya diadakan hari Jumat. Mulai 7 malam sampai........gak tentu, paling cepat 11 malam. Tapi, semakin mendekati pementasan, latihan pun semakin intensif. Kemudian, sekitar tiga minggu sebelum pementasan, latihan pun mulai diadakan setiap hari. Selesai latihan bukan lagi jam 11, tapi bisa sampe jam 3 pagi. Wow. (Jelas capek. Pulang kuliah, nunggu di kampus sampe jam 7 malem, terus latihan, sampe jam 1 atau 2, paling lama jam 3 pagi, kalo ada waktu kosong nyolong-nyolong ngerjain tugas. )

Tapi semua capek itu kemudian terbayar dengan adanya keluarga baru yang memberi saya banyak pembelajaran, ilmu, cerita, cinta, dan semangat luar biasa. Sebelum pementasan, saya pingin ini cepet kelar kalo ngebayangin bagaimana hecticnya setiap hari, tapi begitu pementasan berakhir, saya mulai kangen. Kangen suasana 9204 sama orang-orangnya, kangen FIB waktu malam menjelang subuh, kangen ketawa ngeliatin akting orang-orang ciamik, dan tentunya kangen sama tim musik yang super sabaaaaar, super hebat, dan superhero. Kita di musik cuma ber-4, terdiri dari (ki-ka): Awan, saya sendiri, Rizky, Mas Asep.

Salut untuk keluarga besar Teater Sastra Universitas Indonesia. Lanjutkan berkarya, menyenangkan bersama kalian.

"Kritis bukan berarti tukang kritik" -oleh: URI (Universitas Robot Indonesia)- Sketsa Robot

27/11/10

Tissue

When everything is not here when they are most needed, I thank God for giving me this tremendously gorgeous tattoo on the skin of my soul: Faith


Dedikasi (minimal) Untuk Diri Anda Sendiri. Tidak Banyak :)

Tidak ada yang lebih menyenangkan selain suara anda ternyata mendapat sebuah perhatian yang tidak terduga (guna news feed)


Jadi begini, Diam bukan berarti tidak peduli, saya (kami ) bukan mahasiswa militan yang tidak punya dedikasi (walaupun kami tidak 'berisik'). Kami juga tidak ongkang-ongkang kaki, tetapi lebih menyenangkan bagi kami untuk menyadari bahwa kami memiliki prestasi TANPA harus diiringi oleh kobaran suara bernada sinis.

Juga dengan karya signifikan yang melebihi ilusi seorang pujangga, kami mampu membuktikan kalau saya (kami) bukan sekedar
"Tong Kosong yang Berbunyi Nyaring" :) Itulah sosok saya (kami) yang sedang anda pertanyakan. Mau lebih kenal? Tinggal buka mata.



-terimakasih. Semoga tidak ada yang tersinggung. Dan ini lebih dari cukup :) -

26/11/10

Ritmik Melodis

Ya, kita dipertemukan oleh rutinitas yang sama-sama kita cintai dan yang bukan pula sebuah kebetulan.
Kemarin, adalah anugerah, ketika saya tahu bahwa anda sangat mengaggumkan. Membuat saya sadar bahwa inilah gejala...........Ah. sekarang saya percaya bahwa selalu ada yang lebih baik dari sejumput masa lalu. Dan itulah anda.

for: - prvrt-

10/10/10

Thank God there's a Mute Button on Twitter

Belakangan ini, saya menemukan kesenangan tersendiri ketika membuka twitter. Kesenangan tersebut menjalar-jalar tak terbendung sampe saya akhirnya bikin tulisan ini.. -__________-
Dimana letak kesenangannya? "Twittermu harimaumu". Ya jelas dari timeline orang-orang yang saya follow.
Gue sendiri juga bukan orang yang hobi nge-twit. Bisa dibilang gak semua kegiatan gue saat itu, gue cantumkan di twitter. Misal : (@ Sushi Tei...mm late dinner with my lovely...yummy...).... hehe

Timeline tentu mencerminkan isi hati atau pikiran si pemilik pastinya (atau mungkin hanya ikut tren nge-post sesuatu). Belakangan, saya suka senyum-senyum sendiri liat twit sejumlah orang yang saya follow, dimana mereka lagi suka marah-marah, mengumpat, bahkan mengkritisi sesuatu dengan pedasnya dengan BERKALI-KALI. Wow!

Okay, Dont get me wrong... niat saya mem-post ini gak bermaksud apa-apa. Cuma, kadang heran aja, kenapa ya orang-orang itu makin ke sini, taunya cuma protes, mengumbar kejelekan sesuatu (yang tanpa sadar juga ternyata membuka aib si penulis twit sendiri) tanpa memberi solusi, dan dilakukan di media publik? Hmm.
Beberapa orang yang saya follow, belakangan giaaaaatttt banget melakukan "persuasi" atau mungkin "provokasi" di twitter. Tentu saja, itu hak mereka, sekali lagi, HAK. Dan sebenarnya saya sering "gatel" ingin ikutan komentar atau 'reply' dengan yang kira-kira seperti ini
"Emang, aksi lo untuk memperbaiki sistem yang lo kritik itu, udah sejauh apa?" .
Gue pernah melontarkan balasan seperti itu pada salah satu org yang gue follow, dan jawabannya seperti ini :
"Ya ini, aksi protes dan membuka kebobrokan, biar orang-orang pada tau".

Tapi jangan lupa, sekali lagi, ini adalah Media Publik, dimana orang-orang bebas melihat dan menilai isi tulisan lo. Jadi, semua bisa menjadi SAH di twitter, ketika lo diserang balik karena pernyataan lo, bahkan ketika lo mengumpat, ketika lo bikin kultwit yang isinya protesan gak ada habis-habisnya pun sah-sah aja. Dan termasuk pendapat saya tentang orang-orang seperti itu, juga terbilang SAH. HAHA.

But, Thank God there's a Mute Button on Twitter nowadays. Jadi, saya menemukan solusi tersendiri untuk menghindari persuasi sejumlah oknum yang kadang bikin saya sendiri jadi mikir "BACOT BANGET LO". Mungkin lebih halus daripada "unfollow" atau "block user" karena faktor kenalan, atau sejenisnya. Hypocrite? I dont think so. Selama sifatnya menjaga perasaan.......(*isi sendiri) haha

Okay, just dont take this post seriously. Just thank God, you can push that Mute Button anytime you want. :)

08/10/10

Ngasal

Ini adalah dunia yang sempurna, dunia dimana kita lahir di sela-sela ketidak sempurnaan yang sesungguhnya adalah sempurna.

Di tengah kritik (sok) idealis setiap insannya yang merasa dirinya adalah ahli pemikir.

Dikelilingi individu yang terus berlomba merebut perhatian lawan jenis maupun sesama jenis dengan idealisme yang (sok) terpelajar.....Lalu, mereka bergejolak.
Mendongak angkuh dan bahagia karena mendapat sambutan, kemudian semakin berkoar, tanpa secuil kontribusi atau bahkan simbolnya saja.

Jangan buat kesempurnaan ini kusut karena kesibukanmu atas pencarian terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Sesekali, melihatlah dengan batin. Terimalah sesuatu di luar sana yang sedang kamu abaikan. Kemudian, DIAM.

15/09/10

Dunia dalam Kelamin

Saya melihat seorang pengembara berjalan mendekat.
Tanpa sehelai benang.
Telanjang, ditelanjangi, atau mungkin menelanjangi.
Juga tanpa kelamin, maka tidaklah ia berjalan dengan malu.
Bukan cacat, bukan pula halusinasi.
Apakah dunia ini bulat?
Apakah dunia ini datar?
Ia tidak lagi peduli.
Menurutnya, lebih baik datar, jika perubahan berwujud tupai berkepala dua yang menggerogoti kebahagian yang belum sempat diraba.
Lebih baik bulat ,jika nestapa tidak memandang luka dan nanah yang belum kunjung kering.

Tidak ada yang lebih baik di dunia ini selain berkelana sambil telanjang, tanpa sehelai benang, dan tak berkelaminkan sebuah identitas

12/09/10

Semua Orang Ingin

(Saya ingin) Mati. Daripada harus hidup dua ratus tahun hanya bermodal jengah, saya lebih baik mati sesuai ilustrasi takdir.

Lalu, Masuk Surga. Siapa yang tidak ingin?





06/09/10

Ibu, aku berantakan...

Dua jarum beda panjang yang melekat di benda bulat pipih berlindungkan kaca tersebut mulai maju menunjuk angka satu (si pendek tentunya) dan si panjang sudah mulai menyentuh angka dua belas. Yang lebih mudah bila saya ceritakan, saat itu sudah pukul satu dini hari.
Mata saya masih terbuka lebar, mamandangi layar laptop walau dengan tatapan kosong

Saya mau bercerita, hari ini : BERANTAKAN

Mulai dari kamarku, yang secara sadar kutemui dengan susuananya yang tidak jauh beda dari kandang ayam. Bau lembab, sepertinya cocok menjadi ekosistem jamur-jamur yang kebingungan, debu-debu terlihat santai bertegur sapa sambil berterbangan bertukar tempat. Ohya, tidak lupa baju-baju kotor bau apek yang tergeletak di meja belajar, tergantung di teralis jendela sampai menghalangi sinar matahari yang seharusnya bisa membunuh jamur. Tapi beginilah daya kamar yang hanya disapu seminggu sekali....

Lalu penampilanku, setelah mandi, merasa bersih, aku pun bergegas mulai menata apa yang bisa ditata dari kaki hingga kepala. Tapi, kayaknya percuma, tuh! Masih terlihat berantakan. Rambut? sudah disisir.
Wajah? Sudah dioleskan moisturizer (kalau memang masih berantakan, mungkin bawaan janin) -___-
Baju? Tidak ada yang robek, sudah disetrika oleh ibu dengan apiknya
Baiklah, aku berkelit bahwa penampilan kasualku mungkin terlihat "berantakan".....

Kemudian aku memutuskan untuk terduduk sebentar, layaknya melodrama berlatar buaian kamar, aku duduk dengan tatapan kosong di atas kasur, dan berusaha menyadari apa yang berantakan. Kenapa baru saja setengah hariku yang sudah lewat bisa kusimpulkan dengan kondisi "berantakan" yang mayoritas?
Hm.. Dengan suasana galau yang teramat sangat, aku mulai menyadari bahwa kondisi berantakan ini sudah tercipta jauh semenjak aku sadar bahwa mereka tidak tertata rapih. Tidak cukup aku menyapu, membasuh kaca berdebu, melipat pakaian, lantas sekitarku ini berubah menjadi rapih.
Karena, jika aku sempat membiarkan mereka berantakan, walaupun akhirnya akan kurapihkan, siklus semrawut akan menjadi stereotip di keseharianku. Dan berantakan akan menjadi sesuatu yang tidak tuntas.

Benar kata ibu "Sebelum keadaan menjadi berantakan, kembalikan apa yang kamu ambil tadi ke tempatnya semula" satu lagi "Sebelum merasa berantakan, sudahkah kamu berkontribusi untuk memberikan 'kerapihan' sebuah kesempatan?"

Lalu malam ini aku hanya bisa bilang "Ibu, maaf aku berantakan..."


*untuk ibu yang selalu tahu padahal bukan dukun :)


'

30/08/10

Dedicated to "Robocop"

After all we've done together, i just want to say Thank you.
It was a wonderful 13 months with you.


So much memories there.
Lots of beautiful things that we had.

And for these silly little things that we had :

- When i call you as a "Robocop", mungkin saat itu kamu harus jadi jagoan seperti Robocop, tapi bukan cueknya. haha

- When we heard John Legend sang "Where did My Baby Go", mudah2an anda bisa sukses seperti John dalam bermusik dan berpiano, tapi jangan sampai linglung kemana "baby" nya pergi, haha (kayak lirik lagunya)

-When i made those "filosofi tinja and filosofi donat", saat itu saya berharap kita bisa belajar seperti kinerja tinja, dan berjalan sesuai jalur kue donat.

-When i asked you to read "PEKA" by: Sirkus Emosi, mudah2an anda juga bisa belajar sedikit dari sifat itu, agar Fariz tidak perlu "mogok" untuk membantu kamu agar lebih peka (kayak di bukunya ceritanya) hahaha :p

-When we argued about a "jealousy", itu menandakan bahwa kita hanya sepasang muda-mudi normal yang bisa dilanda masa-masa labil, iya kan?

-For all the smiles and tears, itu berarti semua yang pernah kita jalani tidak ada yang sia-sia


Apapun kondisinya saat ini, terimakasih untuk semua kenangan.

ohya ini buat anda :



This part of the song, always reminds me f you :

I remember.. The way you read your books,
yes I remember
The way you tied your shoes,
yes I remember
The cake you loved the most,
yes I remember
The way you drank you coffee,
I remember......

Good luck Bendji, Do well! God Bless

20/08/10

Amazing Zooey

I just want to show you how adorable Zooey Claire Deschanel is

Lucu banget loh disini haha







i'm not going to describe how much i adore her. You shouldn't agree more , right?
From now on, Zooey is one of my favourite girl (after Kate Hudson of course).
And im thinking about to cut my hair like zooey's. cute isnt it?.... haha baru rencana sih tapi

14/08/10

Kita Produktif Disaat Kita Luka

Saya pernah mendengar celetukan teman saya yang berbunyi "Kita Produktif Ketika Kita Luka"
Hm... cukup mengena. Pada kenyataanya, saya setuju dengan celetukan tersebut.
Mungkin itulah mengapa Tuhan mengizinkan kita terkena sedikit luka
Karena banyak hal-hal menakjubkan yang tidak akan terpikir oleh kita disaat kita bahagia.

Bersyukurlah atas luka, karenanya kita tau menghargai dan menciptakan sukacita.

03/08/10

Damai, yuk?

Ketika dikecam, jiwa dan hati kecil sebenarnya akan bertanya "Demanakah kesal ini akan bermuara?"
Mungkin aku pantas dikecam, tapi menurutku, kamu tidak pantas mengecam
Teman, tolong buka pintu hati
Hanya sekedar melihat maaf
Maaf itu tidaklah murah
Tidak juga terbayar
Tidakpula kenal kontrak

Tapi, bagiku dia perlu tanda tangan
Sebagai tanda bahwa kamu setuju
Sudah menerima maaf
Sumpah! Aku kasih gratis....

30/07/10

Prosedur Takdir

Di sini mulai belajar menjual, besok sudah mulai mengobral bual
Lama-lama lirih sampai lawan bisa mual
Siaga kata untuk sebuah registrasi cinta
Omong kosong belaka karena niat untuk umbar kata
Semua berlomba-lomba untuk memastikan hasil akhir
Tidak perlu mati khawatir, sudah ada takdir
Tenang, anda sudah dicatat, karena cintanya sudah diregistrasi
Tinggal bayar saja biaya administrasi

29/07/10

We're Only Just Begun

Its been a year! Yeay.


Setahun sudah saya dan dia "berjalan" bersama....(gak enak ya bahasanya?)
Banyak analogi yang pernah kami gambarkan mengenai perjalanan kami ini, tapi apapun itu analoginya, intinya adalah hubungan kami ini adalah hubungan yang luar biasa, haha. Kenapa? karena tidak mudah menyatukan isi dari dua kepala yang sangat berbeda seperti kami, hingga kadang terlontar kata menyerah, sampai akhirnya semua kembali berjalan kembali sesuai arah. Apapun itu, saya rasa, kami berhasil menyentuh tahap ini hanya karena pengorbanan (ih apasih????) haha kok jadi salting sendiri sih gue? haha.

Okay, hari ini kami nonton SALT, sebagai perayaan setaunan, di sebuah Mall di bilangan Pejaten, tempat dimana sang lelaki menyatakan perasaan kepada sang wanita.
Setahun lalu, dia memberikan saya sekotak nasi goreng yang luar biasa enak, dan ternyata di dalamnya, terdapat selipan note:


Op. 121 no. 8 "Come with Me, We'll Travel to Infinity"
.mungkin ini penghujung jalanku dalam semedi mengenai penantian madewi
Sebentar nanti akan kualami seberkas kejujuran menampak diri mengucap janji

Maaf jika lama
Sering ragu berkelebat seketika
Beralasan takut semata

Untuk ini kamu tidak perlu tanya "mengapa" atau "bagaimana"

Cukup asal kita saling percaya
Dan sejarahku akan menghapus kata trauma

Kali ini
Aku cuma bawa sepotong hati
Agar pengakuanku lengkap tanpa terkecuali


.P


Sweet ya? haha. Opus 121 nomer 8, entah knp saya suka nomer 8 karena kesannya "infinity" gitu haha.

Tidak banyak yang kami lakukan di "setahunan" ini. Cukup peringatan, memberi sedikit suvenir satu sama lain, sisanya? harapan di waktu2 selanjutnya akan berjalan sama manis,, (ihh haha maaf ya norak).


Untuk Pandji Putranda : Semoga ada tahun-tahun berikutnya untuk kita saling melengkapi, ingat filosofi tinja dan donut yang aku kasih ya, Bendji!! Thanks for this amazing 365 days. God bless us

18/07/10

kripik kripik

Terimakasih untuk kegaringan, yang karenanya, keripik tidak akan terasa "lempem"




*entah bahasa mana itu lempem, tapi lempem adalah lawan kata garing, gak selamanya garing itu bikin bete....



teruntuk : teman-teman saya yang hobi ngejayus, jangan minder. Syemungudh! Entah kenapa mau nge-post ini, karena keseringan denger kata "garing" di tengah lawakan saya terhadap teman-teman saya, berarti saya mungkin emang ga bakat ngelawak, tapi di sela-sela celaan mereka atas "kegaringan" saya, tetap terlihat kok, walau seiris, ada senyuman yang menahan tawa lepas. Jadi, jangan khawatir menjadi garing. Karena disaat kamu dibilang garing, semua terasa gak "lempem" haha. terimakasih

23/06/10

Produksi

Jodoh itu milik siapa? Milik mereka yang percaya adanya jalan Tuhan.
Kita tidak berjodoh dengan atap, ketika kita tidur menatap langit.

Siapa yang memiliki pakaian lengkap? Mereka yang punya benang untuk merajut uang.

Kita tidak akan diperkosa, walaupun berjalan telanjang di gedung taman kanak-kanak.

Sekarang, bukan lagi mereka yang ingin aku jodohkan, tapi, nalarku sedang menanti jodohnya yang sedang dijemput birahi sang pembual.

Jodoh, aku sabar menunggu.........................................................................................................

22/06/10

Melihat "Lega"

A : "Sempit!"
B : "Sesak gak?"
A : "Lumayan. Tolong, dong!"
B : "Nikmat, loh! Dadamu kembang kempis"
A : "Sebentar lagi aku bisa pingsan."
B : "Nikmat, loh! Paling-paling kamu digotong orang."
A : "Heh! Wajahku sudah lebam. Bibirku pucat."
B : "Nikmati saja, wajahmu jadi berwarna."
A : "Tolong, jangan berkelit! Aku cuma butuh "tolong"."
B : "Baik. Mungkin, mati saja? Itu pertolongan paling "lega"."
A : "Baiklah, asalkan lega, aku rela mati."
B : "Nah, mari! Biar kueratkan lagi tali kafanmu."
A : "Terimakasih."

29/05/10

Abstraksi Media

Aku mau mencari suatu kesenangan di mana indera pengelihatanku akan sendirinya bekerja lebih aktif dari biasanya karena sang penggembira ini selalu memberikanku intervensi-intervensi tidak stabil tentang kehidupan orang lain yang dibilang selebriti beserta tetek bengeknya yang sebenarnya tidak lebih penting dari ukuran celana dalam orang tuaku, gaya hidup imajiner yang membuat sang penyaksi bermimpi terlalu tinggi , atau bahkan promo tidak masuk di akal yang nantinya akan menggodaku dan lama-lama merasuk ke gaya bicaraku, gaya berpikirku, bahkan gaya hidupku...
Kesenangan ini memang berwujud keajaiban.
Tanpanya, setiap hari adalah hampa.
Karena aktifitas ku akan terlihat seperti panggung sandiwara dengan pertunjukan telah dimulai tetapi masih lengkap dengan tirainya yang lupa dibuka. Seperti kecerobohan tanpa arah.
Dan keajaiban itu bernama televisi

17/05/10

Finally 20

Kemarin adalah hari ulang tahun saya yang ke-20. Terlalu muda dibilang tua, terlalu tua dibilang muda. Tidak ada yang spesial selain kesempatan bernafas di umur ke-20, dan ucapan-ucapan selamat dari teman-teman lama (wow.. masih diingat ternyata) *i know they just realized from facebook notification, but im still happy tho.

Sebenarnya saya bukan orang yang suka surprise. Tapi karena tahun lalu (ulang thn ke-19) saya dikasih sedikit surprise oleh sejumlah teman, sejujurnya tahun ini juga berharap di-surprrise-in..tapi ternyata KE-TA-GIH-AN... Bahkan minta ke temen-temen supaya dateng ke rumah saya jam 12 malam.. WHAHAHAHAHHA.. wahai yang membaca, silahkan bilang saya ngarep.. Nah ini "kejutan" ulang tahun saya yang ke-19

Orange cheese cake (rasanya asem. Bener-bener asem. Makan kue ini tuh pasti sambil mengernyitkan dahi dan mendempetkan alis) dengan ucapan selamat ulang tahun berhuruf Cina dan lima bungkus Soy Joy merah kesukaan saya.. ((((Kenapa 5 ya? Kenapa gak 19 SoyJoy-nya?? Terus kenapa dikasih kue rasa jeruk? saya kan suka cokelat? Alasan teman2 saya sih karena saat itu saya lagi diet))))...Oke mulai gak tahu diri...

Sekecil apapun pemberian dari seseorang atau orang-orang di hari penting kita, pasti kita yang menerima merasa senang sampai ubun-ubun. Bukan berlebihan, tapi melihat orang berusaha untuk kesenangan kita itu suatu penghargaan, bukan? haha. Tapi bukan surprise atau hadiah yang menjadi esensi dari ulang tahun itu sendiri (sok dewasa nih ceritanya kan udah 20 tahun).. Yang terpenting adalah kedewasaan menghadapi umur yang baru. Percuma kan umur boros, muka masa lalu, tapi kelakuan remaja labil , haha,, yah ini hanya intermezzo kesan-kesan hari ulang tahun. tidak bermaksud apa-apa dan teruntuk siapa-siapa pula.
Thank God i made it this far. . .
God Speed

02/05/10

May Already

Bulan Mei hanya terjadi satu kali dalam setahun. Sederhana, hanya tiga huruf. M-E-I. Jadi, cintailah bulan Mei.



-imee ester yg lahir di bulan Mei-

22/04/10

Karena Perasaan adalah.......

Kalau pikiran saya ini bisa dibelah, pasti pecahannya lebih banyak dari butiran sel darah merah.
Kalau nanti pecahannya jatuh berhamburan, bahayanya akan lebih mengancam dari pecahan beling yang bisa membuat darah terbebas.
Tidak berlebihan sama sekali, karena pikiranku berkesinambungan dengan perasaan. Berarti, perasaanku cukup (bisa dibilang) sensasional?
Bisa jadi. Karena perasaan adalah cengkraman dari pergumulan paling berbahaya dalam hidup, dan karenanya pula, logika hanya memakan gaji buta. Menurutku.

15/04/10

Monoton

Saat goyah sebenarnya belum tentu kamu berubah
Tolaklah arah dan butalah terhadapnya. Tetap saja ditempat walaupun meringis menangis dan dia hanya tertawa bengis
Mungkin kesedihan hanya menjadi tontonan, padahal ia butuh aksi bukan simpati.
Selamat beristirahat, ketidakpastian. Esok kita bekerja lagi.

08/03/10

John Legend, Number One


Mmmkay, first of all, i'm sure you already know that John Legend had held a concert in Jakarta on March 5th yesterday. So, who's that poor girl crying on Lenteng Agung, and wished that she could see her legend once in a lifetime with his live performance? Yes definitely me, people.
Wow, ini Jakarta loh, who could guarantee john will back here next year? two years later? or maybe 5 years later? lets dream.
Lately, i,ve been annoyed with those people talk about what did John do last night, the way he sung that "Ordinary People" smoothly and gently (agak lebay). Sedesperate itukah saya? IYA.
A week before the performance, my friend offered me a lower price (student price) concert ticket. Biarpun tiketnya murah, but still, i did not have enough money to buy. poor me. Jadi, thats one of a kind yang membuat saya sangat menyesal, dan semua masalah kembali berorientasi pada UANG. lagi dan lagi.

Malam itu saya berniat untuk mendengarkan lagu John dari album Get Lifted sampai Evolver, gunanya apa? Ya untuk menghibur diri, seakan-akan nonton John beneran, walaupun gak berimbas besar. yaa namanya juga usaha.
I immediately just fixed on a song titled "number one". Ini ada di album Get Lifted. nih sebagian liriknya


You can't say I don't love you
Just because I cheat on you
Cuz you can't see all I do
To keep you from knowing the things I do
Like erase my phone
And keep it out of town
I keep it strapped up when I sleep around
Well I should have known one day you'd find out
But you can't go and leave me now

You know that I love you
There's no one above you
I said it the last time
But this is the last time
Don't make me over
Cuz I can be faithful
Baby you're my number one
You're my number one


Setelah saya dengar berulang-ulang kali dan memperhatikan liriknya dengan sangat seksama, di lagu ini intinya si John bercerita that he was "playing around, but now he's coming home" . Dan saya hanya bisa ketawa. Gimana bisa sih mas???? cheating tapi masih cinta, wah lagu ini cocok banget buat ngasih pembelaan bawasanya ketika kita bermain belakang, belum tentu kita sudah tidak cinta dengan pasangan kita. HAHA.

Intinya, dia bilang, apapun yang terjadi, seperti apapun bentuk kecurangan si John, bahwa kekasih tetap jadi "number one" there's no one above you. Dan si selingkuhan itu hanyalah, another playground yang lagi isengiseng dia kunjungi. Haha. Dan sebelumnya saya pernah mendiskusikan lirik lagu ini sama
Citra Hariyanti, kondisinya lagi di mobil dan hening cuma untuk dengerin liriknya dengan seksama, oke, kami terkesima, dan langsung ngambil kesimpulan kalau memang no one above John yang emang jago ngegombal, You couldnt agree more, right? Lagu ini kolaborasi sama Kanye West, dan memang aransemennya juga enak kok buat didengerin, silahkan coba denger. hehe.

According to the lyrics, i personally think that cheating is sangat tidak termaafkan, mutlak!!, haha. Tapi setelah dengerin lagu ini, mungkin ada beberapa diantara kita yang bisa berubah sudut pandangnya terhadap perselingkuhan, yang tadinya mungkin tidak termaafkan, tapi karena si John yang pinter mempersuasi dengan gombalismenya menggubah lirik, kita jadi mikir "yaudahlahya, kan no one above me katanya". Saran saya sih, tetap saja pada pendirian, playing around itu tetap menyebalkan. So, be honest! WKWK (ohya, kenapa belakangan ini gue seneng ya mengganti ketikan HAHA jadi WKWk, kayaknya lebih mantap???) oke gak penting.

Ya, walaupun pikiran saya sempat teralihkan ke lirik lagu ini, tapi itu cuma berfungsi mengalihkan pikiran sesaat. SESAAT DOANG LOH karena setelah itu, saya sadar beberapa teman2 saya masih berdiri di Kemayoran ngeliatin John asli walaupun dari kejauhan, tapi TETEP LOH ITU JOHN ASLI, bukan CD kayak yg sedang saya dengarkan. Ah yasudahlah, gue mencoba lapang dada, dan panjang sabar (eyaak gak lucu) oke. sekian cerita saya, and i recommend you to put that "Number One" on your playlist right now. hehe.

27/02/10

Halo, namaku Lara

Saat sekumpulan yang "besar" terlihat mengecil, seperti miniatur bahkan mainan yang bisa dikendalikan dengan kepalan tangan seorang anak kecil, mungkin itu saatnya di mana kita (sang pengamat) merasa paling berkuasa.

Memiliki kuasa untuk menjatuhkan mercon atau bahan peledak lainnya agar segala sesuatu yang mungil itu hancur, lebur menyatu dengan tanah tidak ada yang meninggi merendah karena semuanya rata. Ambisi. Karena iri. Atau dengki.

Itulah yang disebut khayal. Angan merekah ketika kita sadar kita kecil, tidak berdaya, dan semua intuisi adalah negasi. Tidak sanggup melihat ke atas karena tidak ada pembela, bahkan semua kata terdengar miris seakan kita si kecil yang terpojok dan sedang berlakon dalam sebuah melodrama dengan rating nomor satu.

Ini bukan satu musim tiga atau empat bulan. Juga bukan siklus hidup "derita pasti berlalu". Tapi coba pikir sekali lagi ketika bunyi labial mengeluarkan kata "sampah". Kenapa yang keluar harus keluh? Atau prasangka bahwa posisi kita sedang berada di bujur terkeji dibanding yang lain? dan yang paling parah, kita merasa sendiri, tanpa teman.

Mungkin ini yang disebut Lara. Salam kenal!!

Namaku : Lara, kadang duka

Alamat : Nomaden, aku mengikuti sesuatau yang namanya gontai, atau labil

Hobi : Membuat insan sadar dari buaian kebahagiaan yang kadang menjemukan


Cobalah sesekali bersahabat dengan Lara.

Lara tidak menggigit, menerkam, atau menusuk. Dia hanya merenggut. Merengggut apa yang belum pantas kita peluk. Pelukan yang isinya hanya dosa, nafsu, dan dengki terhadap mereka yang lebih tinggi seperti pencakar lantai neraka.

Terima saja apa yang ada, karena kita sedang miskin usaha. Miskin karena kejengahan yang akan berlabuh pada kumpulan konsonan tanpa vokal yang tidak layak dibaca, ditulis, bahkan masuk kamus. Semuanya sama, gontai itu sia-sia. Lebih baik usai daripada berjalan dengan nanah.
Menyerah? kadang tidak dosa.
Usaha? berarti berpisah dengan lara. Jangan lupa ucapkan terimakasih padanya.

20/02/10

an Artificial morning

Selamat pagi, mungkin ini dibaca ketika kalian sudah lagi tidak jumpa matahari
Tapi ayo bersugesti ini masih pagi dan semua belum terlambat untuk dimulai

Sebelum mandi, aku sempat bertanya pada angin yang bersemilir
"Kenapa selalu ada penyesalan"
Jawab angin "Karena waktu memang tidak ingin kompromi"

Baiklah, kalau begitu aku tidur saja, sekali lagi.
Berharap nanti bangun akan terasa seperti pagi lagi


Dan sebelum mandi, mungkin aku akan bertanya kembali
Entah pada angin lagi atau keran kamar mandi
Pertanyaanku akan sama seperti tadi
Sampai akan ada yang menjawab seperti ini :
"Penyesalan ada karena kamu selayaknya tidak lagi kembali pada satu ironi"

07/02/10

Dust in the Past

Ketika semuanya sedih, ketika semuanya letih, ketika semuanya merintih karena jatuh pelan tapi terasa begitu pedih, hanya karena debam berbunyi risih yang hasilnya membuat langkah tertatih.

Bukan bunyinya atau lukanya, tapi mungkin prosesnya yang mebuat kita terkejut bahwa kronologi sesederhana itu bisa membuka luka yang mungkin sudah bernanah.
Semua yang tumpah hanya air mata, sedikit ada peluh, sesekali mengeluh, tapi intinya ingin merangkuh.
Merangkuh kembali sesuatu yang hilang kemarin. Yang pergi tanpa mohon izin dan tidak ada kehendak dari kita bisa melepas dengan ikhlas.
Tapi ini hidup, teman. Mereka itu datang, lalu mereka pergi.

Itu sudah pasti....

Seperti hujan dengan airnya dari laut yang menguap, lalu meronta dari pelukan sang awan, tumpah ke bumi, kadang deras, banjir ,lalu surut, disertai gemuruh halilintar yang berteriak mungkin marah, lalu kembali mengalir ke sungai, bermuara lagi di laut, dan kembali menguap meminta kembali dipeluk awan.

Semua bisa meninggalkan luka, atau malah di balik luka ada torehan senyum karena kita sadar sudah terbangun dari buaian angan-angan kotor.

Jangan sedih, apalagi menangis untuk sesuatu yang berputar seperti siklus. Akan terjadi terus sampai kita merasa jalan kita mulus. Cobalah bertahan seperti pohon kaktus. Berani berdiri sendiri di tengah padang tandus. Karena aku, kamu, mereka pasti sedang jadi objek sang karma yang sedang melahap rakus.
Besok, air matamu akan keluar lagi, jadi simpan saja untuk jangka waktu panjang yang akan datang.

Sekarang, kita ada, bersama, untuk melihat lagi apa yang ada esok saat kita sudah tumbuh besar mungkin juga dewasa. Karena hidup ini bukan untuk menyesali kisah klasik yang sebenarnya sudah usang ditutup debu.

Satu kali terjatuh itu biasa, namun dua kali terjerembab hanya bikin malu. Minta aku untuk merangkulmu jika takut. Genggam jemariku bila ragu. Suatu saat kita akan berterimakasih pada luka. Karenanyalah kita bisa beristirahat sebelum kita bersahabat dengan sekarat.



to my beloved friends with all their strength and togetherness

05/02/10

Bunga Melindur

Ini adalah bunga tidur

Kegemarannya yaitu menambah kesan di tengah tetesan air liur

Bonus setelah hari ini karena aku terlalu sering melindur

Mimpi adalah ilusi kalau kata ensiklopedi

Menyambar satu derita yang lalu merangkai cerita dengan alam berbeda dimensi

Kadang menghibur tapi lebih sering mengganggu tidur

Sampai kadang waktu terasa melambat seperti dihembus nyiur

Dan aku bernafas tergesa agar lekas terbangun

Ini sebuah petunjuk bagi yang percaya

Mungkin karena mereka terlalu fanatik terhadap suatu peristiwa

Baik buruknya pertanda itu datang seperti kejutan

Layaknya kerja sama dua tangan yang sedang membuat secarik rajutan

Hasilnya tergantung kita, berharap dan bersabar jangan sampai hilang memudar

Namun sekali lagi, itu hanya bunga tidur

Terserah.


**wajah saya sepeninggalan bunga tidur


**************




13/01/10

Libur, Ternyata Masih Perlu Dihibur



Libur kali ini emang gak panjang banget seperti libur semester genap yang bisa sampai 3 bulan. Berhubung ini liburan semester ganjil, ya jadi kami mahasiswa diberi waktu liburan kira-kira sebulan.
Entah kenapa di liburan kali ini gue merasa tidak terlalu bersemangat, gatau deh kenapa. Ohya tapi seneng loh, karena semester ini, IP saya naik, heheheh. Tidak usah disebut nominal, tapi lumayan lah membuat IPK naik pula, mudah2an stabil terus sampe lulus, kalo bisa naik. AMIN

Liburan kemarin, Sastra Cina liburan bareng ke Puncak, (5-7 Januari). Sayangnya cuma 10 orang yang ikut, dan temen-temen yang lain gak bisa ikut. Ya mudah-mudahan kalau ada acara lagi, semua anak Sastra Cina 2008 bisa ikut, tanpa terkecuali
Seru-seruan yang kami laksanakan bener-bener seru (????)




* (left-right : Imee ester- Suti Karno - Nadine)

We're happy just like we used to.

Liburannya memang cuma tiga hari, tapi entah kenapa, yang namanya perpisahan itu selalu gak enak, padahal tiap hari ketemu di kampus juga, tapi di saat-saat seperti ini terasa banget kalau kita sebagai manusia sangat butuh teman, haha. Apalagi kalau dalam masalah. Ya bukan maksudnya friend in need sih, tapi coba pikir deh, kapan lagi kita merasa yang namanya temen itu terasa sangat berharga? Jujur, kalo saya pribadi merasa seorang teman itu pantas dibilang berharga, kalau dia tetap ada waktu buat gue ketika gue sedang butuh dia, dengerin keluh kesah dan sebagainya. Cukup didenger udah sangat membantu, ngasih solusi syukur. Kalo temen yang ada cuma buat seneng-seneng aja, yaaaaaa semua orang juga girang diajak seneng. Begitu pula dengan saya, saya merasa bisa menjadi teman yang diandalkan kalau teman saya merasa senang dengan kehadiran saya di tengah-tengah kesesakan mereka. Hehe.

Oke, kembali ke liburan. Liburan ini selain pergi dengan teman-teman sastra Cina, sepertinya sisanya akan saya habiskan dengan "membangkai" di rumah, makan, tidur, dan kebiasaan baru, mandi sehari sekali, bahkan dua hari sekali. Tapi bodo amat, tetep kece kok.
Tapi kenapa ya kalo liburan itu pengennya justru berkegiatan yang padat, karena di mana ketika waktu senggang membentang di depan mata, justru gue mencari sesuatu yang enggak-enggak untuk dipikirkan, dan akhirnya jadi beban pikiran. Yaaa, garis besarnya mungkin karena bosen.

Selain itu, waktu liburan yang diselenggarakan kampus gue (gak enak banget bahasanya 'diselenggarakan') tidak sama jatuhnya dengan liburan yang diselenggarakan (tetep gak enak loh, haha) oleh kampus *si doi. Ketika dia sibuk kuliah, gue nganggur, mungkin tuntutan batin yang kesepian, menuntut sebuah perhatian yang lebih, manja sih, tapi gimana dong, sebenernya saya bukan anak manja, tapi tergantung kondisi sih, hahah. Dan liburan ini juga dilengkapi dengan pertengkaran-pertengkaran kecil tapi cukup sengit dengan *si doi (gak enak ya denger kata-kata doi lagi? haha)

Intinya di tengah kesendirian dan kebebasan, kita masih butuh sebuah hiburan dari seorang atau teman-teman. hehe

02/01/10

New Year New Hope

Selamat tahun Baru 2010.
Kenapa waktu kerasa tiba-tiba cepet banget ya? Serasa kemarin itu baru tahun 1999, faktanya itu sebelas tahun yang lalu.

Tahun baru berarti berkurangnya umur. Iya dong?
Seharusnya fakta ini menjadi bahan refleksi kita. Bahan renungan untuk kita tidak lagi menyia-nyiakan waktu kita yang tinggal sedikit (heyakkk sok bijak) zzzz.
Oke mungkin saya juga bukan orang yang tepat untuk meberi solusi untuk resolusi di tahun baru. Tapi Resolusi yang paling baik dari tahun ke tahun adalah menjadi pribadi yang lebih baik untuk orang-orang di luar sana yang masih menyayangi kita.

Selamat berharap untuk sesuatu yang baru!