01/08/11

Pencitraan dan Obsesi Malaikat

Dari A sampai Z, terserah kau pilih yang mana. Seingatku, aku tak pernah memaksa. Tapi kau memilih angka. Sedangkan yang kupunya hanya sederet abjad.

Tanpa kau sadari (karena kau seorang manusia yang ingin dianggap benar) kemudian kau memaksa emosiku meledak seperti sudah lama tersumbat.

Aku juga heran mengapa mulutmu selalu berucap aku adalah Chupacabra? Dan berkata pada dunia pujaanmu bahwa aku adalah Kerberos di era telematika.

Kalau saja aku tau tentang cita-citamu, aku sebagai manusia, tidak akan (sungguh) mau mencoba berjuang hidup di dua alam seperti seekor amphibi.

Kau mengulitiku hingga habis waktu. Dan terus meningkat, kemudian berhenti pada kata selalu.

Aku memang konservatif dalam hal memelihara. Menggenggam apa yang ingin aku jaga.

Tapi lantas aku bukan seorang algojo raksasa pajangan yang kau gunakan sebagai penjaga dan pengingat waktumu bilamana saatnya kau sudah pulih dari borok tanda tanyamu.

Jangan terbuai dengan semarak tutur kataku.
Aku hanya ingin menulis. Dengan garis tipis di atas pelipis, sehingga tidak ada lagi yang perlu kau tepis.

** Tulisan ini dibuat di Kampus Sastra, Depok, tanggal sekian bulan sekian, tahun 2010 dengan kondisi gamang. Haha. Baru di-publish sekarang dengan senyum lebar tanpa bermaksud apa-apa. Silahkan dinikmati jika berselera :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar